Konversi Waktu /Jam dalam Bahasa Jawa

06.00 : Byar
09.00 : Gumatel
10.00 : Pecat Sawed / Wisan gawe
12.00 : Tengange / Lingsir Kulon / Bedhug Dhuhur
15.00 : Ngasar
17.00 : Tunggang gunung
17.30 : Tiba layu
18.00 : Surup / Maghrib
18.30 : Ba'da Maghrib
19.00 : Ngisak
20.00 : Ba'da ngisak
22.00 : Sirep bocah
23.00 : Sirep wong
24.00 : Bedhug wengi
01.00 : Lingsir wengi
02.00 : Titi yoni
04.00 : Jago kluruk sepisan
04.30 : Jago kluruk pindho
05.00 : Subuh / Jago kluruk ping telu
05.30 : Saput lemah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pedoman Penulisan Bahasa Jawa

PARAMASASTRA BASA JAWA

Paramasastra berarti pedoman tentang tata tulis serta urutan kata dalam suatu bahasa.

Pedoman dalam paramasastra ini berkaitan dengan seluruh bagian bahasa, mulai dari unsur bahasa yang terkecil yaitu bunyi (swanten), kemudian unsur yang lebih besar yaitu kata (tembung), dan meningkat menjadi kalimat (ukara), dan akhirnya menuju tingkat tutur (speech level) atau unggah ungguhing basa.

Dengan kata lain, Bahasa Jawa memiliki tata suara (titi swara), tata kata (titi tembung), tata kalimat (titi ukara) dan tata bahasa (titi basa)

Titi ukara (tata kalimat) dalam bahasa Jawa, menitik beratkan pada penggunaan / fungsi kalimat.

Bagian bagian dalam sebuah kalimat sendiri dapat dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian utama dan satu bagian berupa keterangan, yaitu:

1. Subjek (Jejer)
2. Predikat (Wasesa)
3. Objek (Lesan)
4. Keterangan (Katrangan)

Uraian ini lebih menekankan pada bagian-bagian kalimat, seperti telah diuraikan di atas bahwa bagian-bagian kalimat mencakup Subjek (jejer), predikat (wasesa), objek (lesan), dan keterangan (katrangan).

Subjek (jejer) adalah inti kalimat yang berupa kata benda (tembung aran) atau yang menjadi jawaban atas pertanyaan: siapa (sapa / sinten) dan apa (apa / punapa).

Misalnya:
(a) Cangkemsowek maca koran neng kamar.
jejer
(Cangkemsowek membaca koran di kamar)

(b) Koran diwaca Cangkemsowek neng kamar.
jejer
(Koran dibaca Cangkemsowek di kamar)

Kata Cangkemsowek dan koran merupakan kata yang menjadi jawaban atas pertanyaan sapa 'siapa' dan apa 'apa', bila terdapat pertanyaan:
(1) Sapa sing maca? 'Siapa yang membaca?'
(2) Apa sing diwaca? 'Apa yang dibaca?'

Jawabannya apabila didasarkan pada kedua kalimat diatas (a) dan (b) adalah kata Cangkemsowek dan koran.

Subjek (jejer) juga merupakan bagian dari fungsi kalimat yang diuraikan, yang dibicarakan, yang diceritakan keadaannya atau kondisinya.

Subjek memiliki sifat-sifat:
(a) merupakan bagian kalimat yang paling inti,
(b) berdiri sendiri (berupa kata benda, kata ganti, dan sebagainya),
(c) terdiri dari satu kata, dua kata atau lebih (frasa), bisa juga berupa klausa
(d) secara kategorial berasal dari kata benda, kata ganti, atau dari jenis kata lain yang sudah menjadi kata benda (tembung andhahan atau kata jadian).

Perhatikan contoh di bawah ini, kata yang bergaris bawah merupakan subjek (jejer):

Dhek wingi dheweke lungo menyang Klaten. (Kemarin dia pergi ke Klaten)
(Kata “dheweke” sebagai unsur inti dalam kalimat ini berupa kata ganti dan bisa berdiri sendiri).

Kasugihane ora ana sing madhani.(Kekayaannya tidak ada yang menyamai)
(Kata “kasugihane” berupa kata jadian).

Olehe arep tindak menyang Jakarta, ora sida. (Rencana(nya) akan pergi ke Jakarta, tidak jadi.)
(Subjek berupa klausa).

Jenis Subjek dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

(1) Subjek aktif (terdapat pada kalimat aktif atau tanduk):
Wiedy maca koran neng kamar (Wiedy membaca koran di kamar)

(2) Subjek pasif (terdapat pada kalimat pasif atau tanggap):
Pilar dijiwit Ririn (Pilar dicubit Ririn)

(3)Subjek nominal (terdapat pada kalimat nominal, kalimat yang predikatnya selain kata kerja)
Dheweke guru (Dia guru)

===========================

Predikat adalah semua kata yang menguraikan Subjek, baik keadaan maupun kondisinya.

Perhatikan contoh di bawah ini, kata yang bergaris bawah merupakan predikat (wasesa):

Misalnya, “Wan Abud maca stensilan ing kamar” (Wan Abud membaca stensilan di kamar)
(predikatnya (wasesa) kata “maca” (membaca)).

Predikat dapat dibedakan menjadi:
(1) predikat kerja (kata kerja,verba) : (a) predikat aktif dan (b) predikat pasif
(2) predikat bukan kerja (selain kata kerja).

Misalnya:
(1.a) “Wan Abud maca stensilan ing kamar” (Predikat aktif = “maca” (membaca))
(Wan Abud membaca stensilan di kamar)

(1.b) “Stensilan diwaca Wan Abud ing kamar” (Predikat pasif = diwaca (dibaca))
Stensilan dibaca Wan Abud di kamar

(2) Buntelan kae buku. (Wasesa tembung aran (predikat kata benda) = buku)
Bungkusan itu (berisi) buku

(3) Lakune keminggiren. (Jalannya terlalu ke pinggir)
(Predikat kata keadaan: keminggiren (terlalu ke tepi))

(4) Sing arep tak-warahi kowe kabeh. (Yang akan saya ajari kamu semua.)
(Predikat berupa kata ganti ”kowe (kabeh)” anda (semua) )

(5)Pitike mung telu, bebeke sewelas. (Ayamnya hanya tiga, bebeknya sebelas)
(Predikat berupa kata bilangan telu (tiga) saha sewelas (sebelas))

Dengan demikian, predikat yang berupa kata kerja, kata benda, kata keadaan, kata ganti, dan kata bilangan atau setidaknya yang menjadi jawaban atas pertanyaan: ngapa (mengapa), aneng apa (ada apa), punapa / menapa. (apa), kepriye / kados pundi (bagaimana), sapa / sinten (siapa), dan pira / pinten (berapa).

===========================

Objek adalah fungsi kalimat yang menjadi tujuan atau sasaran, maka Objek biasanya berupa kata benda, kata ganti, atau kata-kata bentukan menjadi kata benda.

Perhatikan contoh di bawah ini, kata yang bergaris bawah merupakan Objek (Lesan):

Objek dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

(1) Objek penderita
Contoh: Bocah iku naboki kancane (Anak itu menampari temannya)

(2) Objek pengalam
Contoh: Serina nukokake adhine doianan (Serina membelikan adiknya mainan)

(3) Objek penyebab
Contoh: Aku wis jeleh karo omongane (Saya sudah bosan dengan ucapannya).

Dengan demikian, kata kancane (temannya), adhine (adiknya), dan omongane (ucapannya), adalah kata-kata yang menjadi jawaban atas pertanyaan: Sapa sing ditaboki? (Siapa yang ditampari?), Sapa sing ditukokake (dolanan)? (Siapa yang dibelikan (mainan)?), dan Apa sing njelehi? (Apa yang membosankan?).

Objek juga memiliki sifat bahwa kadang-kadang bisa menjadi subyek dalan kalimat pasif (dari kalimat “Wan Abud maca stensilan neng kamar” (Wan Abud membaca stensilan di kamar)) menjadi “Stensilan diwaca Wan Abud neng kamar” (Stensilan dibaca Wan Abud di kamar).

===========================

Keterangan adalah fungsi kalimat yang terdiri dari kata, bagian kalimat, atau bisa juga berupa kalimat yang menerangkan kata atau unsur lainnya. Adanya keterangan dalam kalimat ada yang berpendapat bahwa tidak penting kehadirannya dalam kalimat (unsur bukan inti) tetapi keterangan bisa juga menambah keterangan pada inti kalimat. Dengan demikian, keterangan memiliki sifat manasuka, dapat ada, dapat dilesapkan tetapi tidak menghilangkan inti kalimat.

Keterangan dapat berupa nomina: wingi (kemarin), sesuk' (besok) dan nomina dengan adanya preposisi : neng kamar (di kamar), nyang Jakarta (ke Jakarta).

Misalnva:
“Wan Abud maca stensilan neng kamar”
(Inti kalimat terdiri dari kata Wan Abud, maca, dan stensilan. “Wan Abud maca stensilan” memiliki makna yang utuh atau lengkap)

Wan Abud maca stensilan neng kamar. (neng kamar ini bersifat manasuka)
(Wan Abud membaca stensilan di kamar)

Wan Abud maca stensilan dhek wingi (dhek wingi juga bersifat manasuka)
Wan Abud membaca stensilan kemarin

Jadi, keterangan dapat menjadi jawaban atas pertanyaan: kapan (kapan), ngendi (di mana), apa alesane (apa alasannya), sarana /piranti apa (dengan menggunakan alat apa) dan sebagainya

Misalnya:
Kalawingi Susila manggih pakewed. (Keterangan waktu, kalawingi)
(Kemarin Susila mendapat rintangan)

Susila nyambut damel wonten Jakarta. (Keterangan tern pat, wonten Jakarta)
(Susila bekerja di Jakarta)

Dheweke kegelan atine marga wong wadon iku. (Keterangan sebab, marga wong wadon iku)
(Dia kecewa hatinya karena perempuan itu)

Yossa nugel kawat nganggo tang. (Katrangan piranti, nganggo tang)
(Yossa memotong kawat menggunakan tang)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pidato Dengan Menggunakan Bahasa Jawa II

PIDATO BOSO JOWO ACORO
TULADHA ATUR PASRAH LAMARAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Nuwun

Panjengeanipun para pepundhen, para pinisepuh ingkang tansah angudi dhumateng pepohyanging kautamen, saha pantes tinulad tuwih kinabekten, menapa dene panjenganipun para tamu putri miwah kakung ingkang saestu pantes nampi ingkang boja krami.

Khanti tansah angunjukaken puja puji sykur wonten ngarsan-Ipun, mugia tansah r ahayu sagung dumadi ing salama-lami, kalebet kula panjengan sedaya. Amin. Amin Ya Rabbal’alamin

Nuwun sewu mugi tansah tinebehna saking tulak sarik menapa dene bebendu, dene kula cumanthaka kumawantun marak sowan anggempilkamardikan panjenengan sedaya ingkang saweg samya ecapangandikan., inggih awrt mundhi dhawuh timbalan saking Ibu-Bapak ( ……………….. ) saperlu jejibahan luhur mennangka duta saraya sulih panjenengan ipun Bapak/Ibu (……………………..) Ingkang pantes katuran sagunging pakurmatan, kula minangka sulih sarira saking panjeneganipun Ibu-Bapak(……………………… ) ingkang sepisan ngaturaken salam taklim mugi katur wonten ngarsa panjenenggan, sumramba para kulawarga semudayanipun

Jangkep angka kaping kalih, ingkang nguni sampun wonten pirembagan ing antawisipun Bapak-Ibu (asmo piyayi sepuh ingkang dipun Lamar), angadhahi putro kakung sesilih pun Bagus ( Pengaten Kakung ) kalian Bapak/ibu (…………) ingkng kagungan putaputri asesilih gendhukgolong giliging rembag nedya anuntumaken balung pisah daging renggang, bebasan angembun –embun enjang anjejah sonten (saking tembung awun-awun lan rarabi ), amdhodhok ing latar andhodhong lawang sumedya nginag jambe seruhe, rasa miwah karsa ingkang menika saking adrenging manah panjengnenganipun Bapak/Ibu (………) anggenipun katampi pangalamaripun pramila ing wekdal menika ngaturaken sranasarana miwah upakarti minangka jangkeping tata cara seserahan.

Wondene ingkang badhe kaaturaken wonten ngarsanipun Ibu/Bapak (………………….) inggih menika:

- Sanggan saha majemuk ingkang sampun wonten wujudipun kanthi pangajabing sedya minangka sarana sahipun sesanggeman saha reketing kekadangan, saenggo boten pisah ing salami-laminipun

- Ageman ingkang awujud ( ageman ingkang dipun aturaken ) minangka sihnaning katresna Ibu/Bapak (………… ) pun gendhu (penganten putri )

- Ndungkep atur angka tiga boten kesupen bapak/Ibu (………….) ngaturaken dana awujud arto, kenginga kadamel angentheng-enthengi anggenipun ibu/ bapak (……………) anetepi darmaning asepuh inggih amengku gati amiwaha putra.

Kajawi menika, panyuwunipun Bapak/Ibu (…………….) ing benjang menawi sampun dumugi titiwanci tumapaking gati, mugi calon penganten kaijabna sarta kapangihna miturut satataning agami saha adat ingkang sampun kalampah wonten ingkang sampun kalempahan wonten ing ngriki wiwtit alam kuna ing uni (…………..)

Minongka pungkasan atur, mbok bilih Bapak/ibu (…………….) anggenipun ngaturaken sarana dalah upakarti wonten kuciwa lan kirangipun, mawantu-wantu tansah nyuwun agunging samudra pangaksama. Semanten ugi kula minangka sulih sarira saking panjenenganipun Ibu/ Bapak (…………..), menawa wonten gelap-gangsureling atur, gonya-ganyuking wicara miwah boten jangkep ing unggah-ungguh lan tata basa saengga adamel runtiking wardaya, saestu naming tansah nyuwun lumunturing sih samudrapangaksami.

Akhirul kalam, wa bilahit taufik wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr Wb

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pidato Dengan Menggunakan Bahasa Jawa

PIDATO BOSO JOWO ACORO
TULADHA PINAMPI PASRAH LAMARAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Nuwun

Dumateng panjengannipun Bapak ( inking nyalirani pasrah ) ingkang sampun kepareng anyeliarani pangandikanipun Bapak (………..) sekakalian, minangka duta salirsaraya (badhe kadang besan), ingkang pantes sinubo ing pakurmatan.

Khanti raos kurmat saha nyuwun sewu agunging pangaksami inggih awit mundhi dawuh timbalanipun raka ………… sekalian ( ingkan mengku karya) awit keparenganipun, kula piniji minangka tetalanging atur, supados anampi menggah sawan atur linambaran osiking manah ingkang luhur panjenengannipun Ibu/Bapak ( kluargo penganten kakung ) lumantar panjengan.

Minangka purwaning atur, senadyan sampun kepara kasep angambali atur sugeng rawuh kairing atur panyuwun ingkang tanpa pepindhan dene tindak panjengan sampun kasembadaning sedya, kanti minggah kawilujangan datan wonten pringga bayaning marga

Salajengipun, sanget katampi kanthi gumbiraning manah, atur salam taklim saking panjenenganipun badhe calon besan lumantar panjengan, salajengaipun dhumawaha sami-sami.

Wondene atur pasrah paringipun sarana jangkeping salaki rabi, kula tampi kanti suka bhingahing manah, samengke badhe kula aturaken wonten ngarsanipun bapak (………….) sekalian. Boten sanes Ibu/Bapak (…………….) naming ngaturaken agunging panuwun menggah sedhaya peparinganipun badhe calon kadhang besan, pratondha yekti kasoking sih katresnan dhumatang Bapak (…………..) sekalian, mugi dadosa sarana reketing asepuh anggenipun ngentas pitulus putra, lan tansah manggih raharja tuwih bagya mulya.

Mekaten, atur panampi saking Bapak…………… sekalian lumantar kula, saha ngaturi uninga bilih sampun dumugi wahyahing mangsa kala tumapaking ijab saha Kabul sarta panggih, dipun suwun panjenanganipun bapak ….............. sekalian wonten keparengipun anjenengi saha paring donga pangestu murih rahayuning sedya.

Minongko pungksan atur, mbokblih menawi wonten kuciwaning boja karami, anggenipun kulo nampi menggah ing ing rawuh panjengan sedoyo, mugi tansah paring sih samudra pangaksami. Semonten ugi kula, minangka tetalinging basa mbok bilih wonten galap-gangsuling atur saha kiranging subasita, kupat duduhe santen sedyo lepat nyuwun pangapunten

Akhirul kalam, wa bilahit taufik wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr Wb

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Rahasia Tersembunyi Browser Google Chrome

Sudahkah anda menggunakan Google Chrome? Kalau belum, mungkin rahasia dibalik browser teranyar Google ini bisa membuat anda beralih memilih browser ini.

Berikut beberapa rahasia tersembunyi Google Chrome:

1. 'incognito' window (Control + Shift + N)
Fitur ini memungkinkan anda untuk browsing secara aman lewat windows browser, karena dengan fitur ini anda tidak akan meninggalkan jejak seperti 'browser & search history' dan cookies. Jadi kalau anda tidak yakin akan situs yang dikunjungi atau tidak ingin orang lain di tempat kerja tahu anda mengunjungi sebuah situs, fitur ini tentu berguna.

2. Alt + Home atau Control + T
Menampilkan semua situs dan bookmark yang pernah dibuka oleh anda sebelumnya dalam bentuk thumbnail. Fitur ini terdapat pada browser Opera dan add ons pada FireFox. Alt + Home untuk membuka situs pada halaman yang sama, sedangkan Control + T pada halaman baru.

3. Control + Shift + T
Membuka kembali tab yang tidak sengaja ditutup oleh anda ketika browsing. Google Chrome bisa mengingat hingga 10 tab yang tidak sengaja ditutup.

4. Control + Tab (Control + Shift + Tab)
Cobalah menggunakan shortcut ini untuk berpindah tab dengan cepat, Control + tab untuk maju dan Control + Shift + Tab untuk mundur. Cara lainnya untuk langsung ke posisi yang tuju secara urut adalah dengan shortcut Control + 1, Control + 2 hingga Control + 9.

5. Membuka Link Situs Dengan Cepat
Untuk membuka link situs dengan cepat, Google Chrome menyediakan fitur yang sama dengan FireFox 3, yaitu dengan klik pada mouse scroll atau anda langsung klik dan drag link ke tab browser.

6. Bookmark Situs Dengan Cepat
Klik tanda bintang pada bagian kiri dari address bar dari browser. Address bar Chrome juga bisa langsung berfungsi sebagai seacrh page yang langsung ke search engine yang kita inginkan

7. Control + B
Hilangkan dan tampilkan Bookmark browser dengan cepat.

8. Control + H
Buka semua situs yang pernah dikunjungi (history) dengan cepat. Pada bagian kanan ada pilihan delete history for this day, kalau anda ingin menghapus history situs yang pernah dikunjungi pada hari tersebut.

9. Control + J
Buka windows download file. Shortcut ini sama seperti pada FireFox

10. Shift + Escape
Buka task manager Google Chrome dengan cepat untuk melihat pemakaian memori dan untuk mematikan tab yang berpotensi membuat browser freeze (hang)

11. aboutlugins & about:crash
Masukkan kata-kata aboutlugins pada address bar untuk melihat plugins apa saja yang terinstall pada Chrome. Dan about:crash untuk melihat tab mana yang membuat Chrome crash, freeze atau hang. Fitur lainnya: about:stats, about:network, about:histograms, about:memory, about:cache, about:dns, about:internets

12. Akses menu pada Chrome
Anda bisa mengakses menu-menu untuk meng-customize ataupun optimize pada bagian kanan pada browser. Pilihlah menu yang ada gambar 'Kunci Inggris' lalu pilihlah option. Di dalamnya terdapat banyak pilihan seperti menjadikan Chrome sebagai default browser, mengganti default Search, mengganti bahasa, dan lain sebagainya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS